ketika harus bercerita tentang proses kelahiran wiiiidiih akan keluar cerita yang banyak dari aku. setiap ibu juga akan mempunyai cerita masing-masing tentang setiap anaknya. karena menurut yang aku dengar setiap anak beda proses kelahirannya ada yang gampang ada yang susah. lets we see apakan cerita ku sama dengan dirimu . GOOOOoooooooo.......
tgl 11 november 2012, siang hari ketika beli obat buat papap, tiba -tiba ada air yang mengalir di paha. buru- buru aku pulang ke rumah. aku bilang sepertinya air ketuban rembes. siap - siap melahirkan. kata orang banyakin jalan agar memudahkan persalinan.
tgl 12 november 2012, masuk ke RB JOHANA, karena sudah mules- mules alias sudah kontraksi. di tunggu sampai tengah malam oleh fitri, kiki, papap sama ary. ternyata ga keluar juga
tgl 13 November 2012, pulang lagi kerumah.
tgl 14 November kembali ke RB JOHANA, semakin mulas. masuk malam tapi sampai 15 november 2012 sore tidak juga keluar. akhirnya disuruh pulang oleh petugas senior. katanya ke suami ku " istri Bapak ga kuat sakit. makanya sakit sedikit langsung ke rumah sakit". pada ku petugas itu bilang " udah mending di rumah aja di sini cuma tidur aja kan ga ngapa -ngapain. ga jalan. aku bilang ke dia " bu tadi di suruh bidan saya istirahat aja karena detak jantung anak saya terlalu cepat". gimana siih? bidan suruh saya istirahat ibu suruh saya jalan - jalan mana yang bener??. jujur saat itu aku emosi.
petugas senior itu tetap pada pendiriannya. aku harus pulang. akhirnya dengan penuh emosi ( pikiran ku saat itu kenapa siih disuruh pulang?? apa takut aku ga bayar?? orang ke Rumah bersalin udah siap kali bawa uang takut amat) aku bilang ke petugas dalam aku mau pulang.
oleh petugas dalam aku ditahan di suruh istirahat aja. ( tambah bingung kan ) aku tetap mau pulang. aku merasa harga diri ku di injek ( ciiie hehehe maklum lagi sensi ) aq bilang sama suami ku " ayo kita pulang ngapain kita di sini. udah di usir." petugas itu tetap menahan bilang ga ada pengusiran bu, ibu di sini aja istirahat ntar kalau melahirkan gimana? aku tetap mau pulang sampai petugas itu bilang bu tunggu bidan yang semalam cek ibu yaa? klo kata nya boleh pulang ibu baru pulang. akhirnya aku mengalah menunggu sampai bidan itu datang . kira - kira jam 4 an sore bidan yang malam hari aku cek datang. setelah di cek ternyata tensi ku tinggi 120/100. aku di suruh istirahat aja. jangan pulang. aku tetap mau pulang
bidan nya bilang bu tensi nya tinggi, jangan pulang takut ada apa-apa. tenang aja di sini . istirahat. ga kenapa-napa ko bu. aku bilang AKU MAU PULANG !!!.
akhirnya bidan memberi izin pulang aku bilang ke suami ku " pap bayar !" bidannya menolak dengan alasan nanti aja sekalian ama melahirkan udah tas nya taro disini aja.nanti mau melahirkan di sini kan?? aku bilang ga tau!! udah kesel, emosi, marah. sakit campur aduk. aku bilang "PAP BAYAR!!" akhirnya bayar lah suami ku semua rp. 100.000,-
akhirnya kami memutuskan pulang ke rumah ibu di kranji. pulang dengan segala rasa campur aduk. jam 6 sore kontraksi semakin cepat oleh keluarga ku dibawa ke bidan luki. ternyata masih pembukaan 1.
sampe jam 7 malam kontraksi terus. akhirnya kata ibu " orang mo melahirkan jangan emosi, jangan suka marah. sabaar. udah istirahat, udah tidur dulu ntar klo emang udah waktunya keluar dia akan keluar." mendengar kalimat itu bagaikan disiram air es dingiiin sekali.
akhirnya aku tidur baru mau di selimutin oleh suami ku. tiba- tiba seperti air tumpah keluar dengan cepat spontan aku teriak " Paaap ini apaa? suami ku bilang waah ini ketuban ayo ke bidan udah waktunya melahirkan. semua anggota keluarga panik. aku ke bidan jalan kaki dengan posisi air ketuban terus mengalir . di cek oleh bidan uki pembukaan tetap 1 disuruh langsung tinggal di sana. tunggu sampai jam 2 malam
kalau sampai jam 2 malam pembukaan tidak nambah terpaksa di induksi.
jam 2.30 wib dini hari aku di induksi karena tidak ada pembukaan. sakit nya semakin terasa. tapi tidak boleh panik karena kalau panik katanya anaknya bisa kekurangan oksigen. sampai jam 9 pagi tidak juga melahirkan dan terpaksa suami ku di panggil untuk di rujuk ke rumah sakit karena aku harus di SC.
jam 9.30 wib aku di rujuk ke RS awal Bross. setelah melalui rangkaian tes bahwa positif air ketuban yang pecah. menunggu dr datang jam 12.
pergantian staff dari bidan satu ke bidan yang lainnya. bidan yang ke 2. laporan ke dokter bahwa kontraksi terus menerus. tanpa bilang kalau aku sudah pecah ketuban.
dokter bilang buat apa SC klo bisa normal. jam 5 sore sudah tidak sanggup menahan sakit. kakak ku udah protes ke bidan tersebut. akhirnya aku di bawa keruang OK. menunggu giliran untuk SC.
aku sudah tidak sanggup menahan. akhirnya aku minta ke suami ku untuk di minta obat penahan sakit ke dr. oleh dr di cek dan di janji kan akan di beri obat penahan sakit. dr bingung ko kontraksi terus menerus tapi tidak ada pembukaan . setelah di beri obat melalui d*b*r. reaksi spontan munt*ah. berwarna hijau muda. dokter panik ternyata itu air ketuban sudah naik ke diri ku.
ruang operasi penuh sampai dokter bilang dokter yang sudah kelar jahit kulitnya di luar karena ini sudah emergency. bidan yang menangani aku di panggil dan di marahin di situ. dari situ aku baru tau kalau bidan tersebut tidak lapor secara mendetail mengenai keadaan aku. bidan hanya lapor kalo kontraksi sudah terus menerus.
jam 18.00 wib. aku di SC. di ruangan dan alat- alat yang belum di pakai. semua di lakukan untuk menolong aku dan anak ku.
jam 18.15 wib anak ku lahir. kalimat yang pertama kali dia dengan di telingan nya ALHAMDULILLAH.
setelah itu aku ga sadar. hehehe... alhamdulillah. ku beri nama SATRIA MUHAMMAD RAYYAN. dan papap nya setuju. agar dia menjadi seorang yang ksatria seperti Nabi Muhammad agar bisa membuka pintu surga buat kami sekeluarga. aamiiin.
doa ibu untuk mu sayang " Ya Allah jadi kan anak kami seoang hamba yang mencintai-Mu dengan cara- cara yang benar. yang mencintai dan meneladani Rosulluloh dengan cara - cara yang benar. terangi hati nya untuk menerima ilmu dengan benar. cerdas kan otak nya. kuat kan tekad nya. untuk menjadi anak yang berguna. dan pengertian atas kondisi orang tuannya. aamiin.
